YERUSALEM - Duta Besar (dubes) Amerika Serikat (AS) untuk
Israel David Friedman berpose dengan poster kaki langit Yerusalem yang dibuat
dengan komputer. Poster itu menunjukkan kuil Yahudi menggantikan Masjid al-Aqsa
dengan ditempatkan di atas situs suci umat Islam tersebut.
Pihak Kedutaan AS di Israel, yang pindah dari Tel Aviv ke
Yerusalem pekan lalu, mengatakan Friedman tidak mengetahui rincian poster
kontroversial itu ketika dia difoto.
"Kebijakan AS benar-benar jelas; kami mendukung status
quo di Haram al-Sharif/Temple Mount," kata kedutaan tersebut dalam sebuah
pernyataan, yang dilansir Haaretz, Rabu (23/5/2018).
Foto itu diambil saat kunjungan Friedman ke Kota Bnei Brak di
Israel di dekat Tel Aviv yang diselenggarakan oleh Achiya, sebuah LSM yang
membantu siswa yang mengalami masalah dalam belajar.
Achiya meminta maaf atas poster itu, dan menyebutnya sebagai
"tindakan politik murahan" oleh seorang anggota stafnya.
Kendati demikian, niat untuk menghancurkan Masjid
al-Aqsa dan Dome of the Rock telah disuarakan para aktivis sayap kanan Israel.
Masjid al-Aqsa yang merupakan kiblat pertama umat Islam ingin dihancurkan untuk
memberi ruang bagi kuil Yahudi yang dikenal sebagai Bait Suci Ketiga.
Salah satu penyeru penghancuran masjid suci umat Islam itu
adalah Oren Hazan, anggota Knesset (parlemen Israel) yang ditangguhkan dari
Partai Likud (partai pimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu). Dia telah
berjanji akan menghancurkan Masjid al-Aqsa.
"Tidak akan bertanggung jawab pada
saat ini untuk memberitahu Anda bagaimana kami akan melakukannya (menghancurkan
al-Aqsa), tetapi saya akan mengatakannya dengan jelas dan keras, ketika saya
memiliki kesempatan untuk melakukannya, saya akan melakukannya," katanya
dalam wawancara dengan media tahun 2016.
Dubes Friedman adalah mantan pengacara untuk Trump
Organization. Dia merupakan mendukung perluasan permukiman ilegal di Tepi
Barat. Dia telah berulang kali membuat pernyataan provokatif yang mendukung
Israel, bahkan pernah membandingkan kelompok Yahudi Amerika liberal, J Street,
dengan para kolaborator Nazi.
Dalam kolom yang diterbitkan oleh Fox
News pada hari Minggu, Friedman menuduh "media
liberal" AS berpihak pada Hamas untuk merusak "peristiwa yang indah
dan menggembirakan" dari pemindahan kedutaan ke Yerusalem.
Mengomentari kematian puluhan pengunjuk rasa Palestina yang
tidak bersenjata, termasuk anak-anak dan petugas medis, yang ditembak oleh
pasukan Israel di Gaza, Friedman mengatakan Hamas semata-mata yang harus
disalahkan.
"Sekitar 60 warga Gaza, mayoritas di antaranya dikenal
sebagai teroris Hamas, kehilangan nyawa karena Hamas mengubah mereka menjadi
pembom bunuh diri kolektif," tulis duta besar itu. "Mereka bukan
pahlawan atau pengunjuk rasa damai yang diiklankan."
Foto diplomat AS itu telah memicu kemarahan
di pihak Palestina. Saeb Erekat, Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan
Palestina (PLO), dalam sebuah pernyataan, mengatakan senyuman di wajah duta
besar AS terkesan bahwa dia menerima gambar itu.
"Mereka menyerang Kiblat pertama di (kalangan) umat
Islam dan mengubah konflik (politik) menjadi konflik agama," kata Erekat.(Jinfo/News)


0 Komentar