Aku tulis surat ini dengan pelan-pelan agar aku tidak
mengotori kertas putih ini, sebagai tanda akan putihnya kasih dan cinta ini
padamu siang dan malam aku selalu
merenung akan pertemuan yang aku dambakan selama ini entah kapan kita akan
bertemu entah kapan kita akan bersua kembali dalam suka maupun duka hati selalu
terpaut dengan canda tawamu suaramu yang lembut membuat aku selalu mengingatmu
kadang tidak terasa air mata ini menites membasahi pipi entah mengapa malam ini
aku ingin menulis sebuah ungkapan rasa yang selama ini tidak pernah aku
ungkapkan padamu dinda.
Perjalanan akan meraih cita-cita ini selalu terhalangi oleh
gelisah hati yang tidak tentu mungkin dengan adanya tulisan ini hati bisa
terobati dan jiwa bisa lega nafas bisa terhembus, oh dinda yang jauh disana
adakah engkau merasakan apa yang aku rasakan selama ini akankah dirimu
merindukan pertemuan ini akankah engkau menegerti perasaan yang selama ini
tersirat dalam jiwa yang dalam.
Oh adindaku tersayang pada hari ini aku sampaikan
jeritan jiwa yang dalam ini padamu
melewati angin yang mengalir angin yang berhembus , wahai angin pagi wahai
angin malam sampaikanlah padanya akan kerinduan hati ini sampaikanlah padanya
akan merananya hati ini tertinggal olehnya aku tak sanggup hidup dalam kesepian
aku tak sanggup hidup dalam lamunan jiwa yang hampa pertemukanlah aku padanya
oh tuhan yang maha pencipta oh tuhan yang maha pengasih dan maha penyayang
obatilah jiwa ini dengan adanya cinta kasihnya pada hambamu ini hanyalah engkau
harapan satu-satunya untuk menyatukan jiwa yang hampa lagi merana. Terimakasih tuhan.
Artikel by: https://jauhinfo.blogspot.co.id

0 Komentar