TEL AVIV - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu memuji keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk keluar dari kesepakatan nuklir dengan Iran. Netanyahu menggambarkan kesepakatan itu sebagai resep menuju bencana.
"Donald Trump mengambil keputusan yang berani untuk membatalkan kesepakatan dengan Iran," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Rabu (9/5).
"Jika perjanjian itu dipertahankan, itu akan memungkinkan Iran untuk mengakses materi yang cukup untuk memiliki sebuah gudang yang penuh dengan bom," sambungnya.
Menteri Pertahanan Israel Avigdor Liberman mengatakan, langkah pemimpin yang berani akhirnya akan menyebabkan rezim Iran yang kejam dan kejam runtuh. "Pemimpin dunia bebas hari ini mengatakan [dengan jelas], sudah cukup," ucap Lieberman.
Sementara itu, Presiden Israel Reuven Rivlin menggambarkan keputusan itu sebagai langkah signifikan dalam menjamin keamanan Israel, kawasan dan seluruh dunia bebas.
Selain Israel, keputusan AS itu juga didukung oleh Arab Saudi. Saudi menyatakan menyambut keputusan Trump untuk menarik AS dari perjanjian nuklir internasional dengan Iran dan menerapkan kembali sanksi ekonomi terhadap Teheran.
Saudi dalam sebuah pernyataan menyatakan Iran telah memanfaatkan keuntungan yang didapat dari kesepakatan itu untuk menambah kerusakan di kawasan, dengan terus mendukung kelompok-kelompok teroris.
"Iran menggunakan keuntungan ekonomi dari pencabutan sanksi untuk melanjutkan kegiatannya untuk merusak kawasan itu, terutama dengan mengembangkan rudal balistik dan mendukung kelompok-kelompok teroris di wilayah itu," bunyi pernyataan tersebut.
Sumber : Internasional.indonews.com
Artikel by: https://jauhinfo.blogspot.co.id

0 Komentar